Pengertian Induktor, Jenis, Fungsi, Simbol dan Cara Kerja Induktor

Pengertian Induktor, Jenis, Fungsi, Simbol dan Cara Kerja Induktor

pengertian induktor

Pengertian Induktor Beserta Fungsi dan Cara Kerja Induktor – Induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang sering dijumpai pada rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian pengolah sinyal dan frekuensi. Induktor merupakan komponen yang terdiri dari susunan lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan. Komponen ini lebih dikenal atau lebih familiar disebut dengan spul atau Coil, ada juga beberapa yang menyebut induktor sebagai choke atau reaktor.

Induktor atau reaktor dapat menimbulkan medan magnet jika dialiri oleh Arus listrik, medan magnet tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar sebuah induktor ini berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

Induktor memiliki kemampuan dalam menyimpan Energi Magnet yang disebut dengan Induktansi dengan satuan unitnya adalah Henry (H). Karena satuan Henry terlalu besar untuk digunakan pada komponen induktor, maka satuan-satuan yang merupakan turunan dari Henry yang digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah induktor. Satuan tersebut adalah milihenry (mH) dan microhenry.

Jenis-jenis Induktor

Induktor atau Coil dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, diantaranya adalah :

  • Ferrite Core Inductor menggunakan bahan Ferit sebagai Inti-nya.

  • Iron Core Inductor menggunakan bahan Besi sebagai Inti-nya

  • Air Core Inductor menggunakan Udara sebagai Inti-nya

  • Torroidal Core Inductor menggunakan Inti yang berbentuk O ring

  • Laminated Core Induction – Inti yang digunakan berupa beberapa lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel dan masing-masing dari lempengan logam tersebut diberikan Isolator.

  • Variable Inductor merupakan Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Inti yang digunakan pada Variable Inductor umumnya terbuat dari bahan ferit yang dapat diputar-putar.

Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya

Induktor atau Coil memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah menapis (filter) Frekuensi tertentu, menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan sebagai pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.

Berdasarkan pada fungsi diatas, berikut pengaplikasian Induktor :

  • Transformator (Transformer)
  • Solenoid
  • Motor Listrik
  • Relay
  • Microphone
  • Speaker
  • sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi

Simbol Induktor (Coil)

Pengertian Induktor, Jenis, Fungsi, Simbol dan Cara Kerja Induktor

Nilai Induktansi dari sebuah induktor bergantung pada 4 faktor, yaitu :

  • Jumlah Lilitan semakin banyak lilitannya maka akan semakin tinggi tingkat induktansinya

  • Diameter Induktor semakin besar diameternya maka akan semakin tinggi pula induktansinya

  • Permeabilitas Inti bahan inti yang digunakan seperti udara, ferit ataupun besi

  • Ukuran Panjang Induktor semakin pendek induktor tersebut maka semakin tinggi induktansinya

Rumus Perhitungan Induktor

Berdasarkan Hukum Faraday, semua perubahan fluks magnetik akan menghasilkan tegangan induksi yang besarnya : rumus

Di mana :

  • N adalah banyaknya lilitan
  • A adalah luas penampang inti m2
  • Φ adalah fluks magnetik (Wb)
  • µ adalah permeabilitas material inti
  • I adalah panjang induktor (m)
  • (di/dt) adalah laju perubahan arus dalam satuan A/s

Laju perubahan medan magnetik (dΦ/dt) yang menginduksi tegangan besarnya proporsional dengan laju perubahan arus listrik (di/ti) atau dapat ditulis dengan :

rumus

atau

rumus

dimana L adalah induktansi induktor yang besarnya :

rumus perhitungan induktor

Maka tegangan induksi dapat ditulis :

rumus induktor

Cara Kerja Induktor

induktor

Pada saat arus listrik mulai dialirkan ke induktor, Induktor akan mulai menghasilkan medan magnet yang diakibatkan oleh perubahan arus listrik ke medan magnet dengan tidak mengubah tegangan listriknya. Perubahan inilah yang disebut sebagai fluks magnet.

Perubahan arus listrik yang mengalir pada lilitan inti besi akan menimbulkan medan magnet disekitar kumparan tersebut, dan besi tersebut akan berubah menjadi magnet selama mendapat arus magnetik dari sumber daya arus bolak-balik(AC) maupun arus searah (DC).

Agar bisa lebih memahami, kita akan membuat sebuah contoh rangkaian listrik yang terdiri dari baterai, lampu pijar, switch yang terhubung secara paralel dengan sebuah induktor. Ketika switch pada rangkaian ditekan, maka lampu akan menyala dengan terang pada awalnya sebelum mengalami peredupan pada intensitas yang lebih rendah. Efek yang sama akan terjadi saat switch dimatikan yaitu lampu akan berhenti memancarkan cahaya sepenuhnya.

cara kerja induktor cara kerja induktor

Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh adanya iduktansi. Dimana, ketika ada arus yang mulai mengalir melalui kumparan induktor akan menimbulkan reaksi perubahan menjadi medan magnet yang mencoba menghentikan arus yang mengalir melalui kumparan dengan menghasilkan arus kedua. Tetapi, dalam arah yang berlawanan.

Namun, pada saat medan magnet terbentuk, arus akan kembali ke kondisi normal. atau pada saat arus dimatikan, medan magnet yang terbentuk mencoba mempertahankan aliran arus listrik yang terdapat pada induktor sampai arus yang dihasilkan tidak bisa dipertahankan dan menghilang karena tidak ada lagi arus yang mengalir yang membuat lampu hanya menyala dalam waktu yang singkat.

Check Also

Pengertian dan Kelebihan Bahasa Pemrograman Go

Mempelajari bahasa pemrograman memang tidak ada habisnya. Dunia teknologi yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman …