Pengertian Fuse (Sekering), Fungsi dan Cara Mengukur Sekering

Pengertian Fuse (Sekering), Fungsi dan Cara Mengukur Sekering – Fuse atau yang biasa disebut dengan sekering merupakan suatu komponen yang memiliki fungsi sebagai pengaman pada suatu rangkaian elektronika ataupun perangkat listrik. Fuse atau sekering terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh arus listrik yang berlebihan atauapun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika.

Dengan putusnya sekering tersebut, arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam rangkaian elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian elektronika yang bersangkutan.

Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, sekering sering juga disebut sebagai pengaman listrik.

Sekering terdiri dari 2 terminal dan biasanya dipasang secara seri dengan rangkaian elektronika / listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila sekering tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam rangkaian yang dilindunginnya.

Simbol Fuse dan Cara Pemasangan Fuse (Sekering)

simbol fuse dan cara pemasangan fuse

Bisa dilihat pada gambar di atas bahwa fuse memiliki simbol bentuk seperti kawat tipis dan bergelombang. Komponen ini memiliki lambang yang dinyatakan dengan huruf “F” yang memiliki arti fuse atau sekering.

Untuk cara pemasangannya juga bisa dilihat pada gambar diatas. Fuse disisipkan pada suatu rangkaian elektronika. Sekering sendiri memiliki bentuk yang beragam sehingga untuk masalah cara menyisipkan dan fungsinya tidak sama.

Misalnya pada sekering tabung yang digunakan sebagai komponen dalam setiap peralatan listrik rumah tangga. Ada juga fuse blade dan kotak yang pada umumnya digunakan pada kendaraan bermotor dan mobil.

Baca juga : Cara Menggunakan Tang Ampere (Clamp Meter) dan Prinsip Kerja Tang Ampere

Jenis-jenis Fuse

Umumnya, fuse atau sekering ini terdiri dari beberapa jenis yang bisa dibedakan berdasarkan bentuknya. Selain dari perbedaan bentuk, fuse juga memiliki berbagai macam warna yang mempunyai kapasitas yang beragam.

Berikut penjelasan lengkapnya mengenai jenis-jenis fuse (sekering) :

1. Fuse Blade

fuse blade

Fuse blade memiliki bentuk yang cukup pipih. Untuk cara memasangnya bisa dibilang cukup mudah karena hanya perlu menancapkannya saja. Sekering ini biasanya dilapisi dengan plastik transparan yang memiliki warna untuk mempermudah dalam identifikasi.

Disamping itu, perbedaan warna pada fuse blade juga mempunyai kapasitas yang cukup bervariasi. Seperti misalnya warna orange 5A, cokelat 7.5A, merah 10A, kuning 20A, transparan 25A dan hijau 30A.

2. Fuse Tabung

fuse tabung

Sesuai dengan namanya, fuse tabung memiliki bentuk yang seperti tabung dan dilindungi oleh kaca yang tansparan. Dengan demikian kita akan dimudahkan untuk mengetahui kondisi dari komponen penting yang ada di dalamnya.

Fuse atau sekering ini banyak digunakan sebagai komponen peralatan listrik rumah tangga. Keberadaan sekering tabung sebagai salah satu komponen peralatan elektronik memang memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah korsleting listrik dan kebakaran.

3. Fuse Pelat

fuse pelat

Sekering ini memiliki fungsi sebagai pelindung pada arus listrik yang utama. Jenis fuse pelat mempunyai kapasitas ampere yang lumayan besar dan bisa mencapai 30A ke atas. Kapasitasnya bisa dilihat dengan mudah tetap dibawah pelat penghubung. Sekering pelat dilengkapi dengan pengaman yang dibut dari bahan plastik hitam dan tidak transparan.

4. Fuse Kotak

fuse kotak

Bentuk yang dimiliki sekering kotak hampir sama dengan sekering jenis blade. Akan tetapi, sekering kotak memiliki jendela transparan diatasnya. Untuk masalah ukuran, fuse kotak memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenis blade.

Jenis sekering yang satu ini juga memiliki warna beragam dengan kapasitas yang bervariasi. Contohnya warna merah muda 30A, hijau 40A, merah 50A, kuning 60A, hitam 80A dan biru 100A.

Cara Mengukur Fuse (Sekering) dengan Multimeter Digital

Pada umumnya Fuse memiliki bungkusan transparan yang terbuat dari Kaca maupun Plastik sehingga kita dapat melihat langsung apakah Kawat halus Fuse tersebut putus atau tidak. Tetapi ada juga jenis Fuse yang bungkusannya menutupi Kawat halus di dalamnya sehingga kita sulit untuk melihat isi daripada Fuse tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mengukur Fuse dengan Multimeter untuk mengetahui apakah Fuse tersebut masih baik atau sudah terputus.

Berikut ini adalah cara untuk mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital :

  1. Aturlah posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
  2. Hubungkan Probe Multimeter pada masing-masing Terminal Fuse / Sekering seperti pada gambar berikut ini. Fuse atau Sekering tidak memiliki polaritas, jadi posisi Probe Merah dan Probe Hitam tidak dipermasalahkan.
  3. Pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter adalah “0” Ohm. Kondisi tersebut menandakan Fuse tersebut dalam kondisi baik (Short).
  4. Jika Display Multimeter menunjukan “Tak Terhingga”, maka Fuse tersebut dinyatakan telah putus atau terbakar.
cara mengukur fuse

Fuse yang sudah putus harus diganti dengan Fuse yang spesifikasinya yang sama. Apabila Spesifikasi Fuse yang diganti tersebut berbeda, maka fungsi Fuse yang sebagai pengaman ini tidak dapat berfungsi secara maksimal atau tidak dapat melindungi Rangkaian / Peralatan Elektronika ataupun peralatan listrik dengan baik.

Baca juga : Pengertian Tespen (Test Pen), Fungsi dan Cara Menggunakan Tespen

Contoh Kerja dari Sekering Otomatis Sederhana

Komponen seperti resistor bisa digunakan untuk mengetahui  jumlah arus yang telah mengalir melalui beban. Penurunan tegangan dari komponen resistor akan diberikan menuju input pembali dari pembali dan tegangan masih akan tetap diberikan pada terminal pembalik pembanding atau komparator.

Saat pengoperasian normal (arus mengalir dengan jumlah beban yang sesuai), penurunan tegangan pada komponen resistor yang kurang dari tegangan tetap dan input komparator sangat rendah sehingga bisa membuat MOSFET menjadi mati.  Kontak umum dari relai terhubung secara langsung menuju kontak NC (Normally Closed) dan rangkaian akan dilengkapi dengan beban yang memperoleh supply arus dari listrik.

Namin jika mengalami beban berlebih dan terhubung, arus akan semakin meningkat, yang nantinya bisa membuat penurunan pada tegangan yang telah melalui resistor. Di beberapa titik watu, penurunan tegangan ini bisa lebih dari tegangan tetap, yakni input yang ada pada terminal non-inverting lebih daripada input di terminal pembali atau inverting komparator.

Hal tersebut membuat output logika yang semakin tinggi pada komparataor, dengan tegangan yang cukup dalam memicu kondisi MOSFET. Jika MOSFET sedang berjalan, coil relai akan mendapat energi dan kontak umum akan terhubung secara langsung dengan kontak NO (Normally Open). Hal ini membuat hambatan pada aliran arus karena rangkaian menjadi rusak dan beban pun beralih karena kekurangan supply daya.

Keuntungan Menggunakan Sekering Otomatis

Berikut beberapa keuntungan menggunakan sekering otomatis :

  • Pemutus rangkaian elektronik atau sekring fuse dapat dirancang untuk trip pada kelebihan beban kecil dan mereka tidak bereaksi terhadap arus lonjakan.
  • Memiliki waktu respons yang lebih cepat karena karakteristik respons hanya bergantung pada waktu yang diambil untuk arus yang melewati persimpangan semikonduktor konduktif menjadi nol.
  • Tidak menderita masalah keausan sistem konvensional karena komponen yang digunakan adalah elektronik.
  • Lebih murah karena komponen yang digunakan lebih ringan dan lebih murah dan mudah dirawat.

Faktor Penyebab Fuse Rusak

Berikut beberapa penyebab fuse rusak :

  • Over load merupakan arus yang mengalir pada sebuah rangkaian yang melampaui kapasitas fuse. Cara mengatasi masalah ini adalah segera mengganti fuse yang mempunyai kapasitas lebih besar.
  • Short Circuit merupakan hubungan singkat pada rangkaian, sehingga arus yang telah mengalir menuju fuse tersebut melampaui batas kapasitasnya. Cara mengatasi masalah ini adalah menggantinya dengan fuse yang memiliki kualitas lebih baik dan tebal.
  • Korsleting Kabel merupakan penyebab yang seringkali terjadi pada kendaraan. Jika kabel pada kendaraan mengalami korslet, maka aliran listrik yang ada didalamnya tidak akan bisa stabil. Adapun cara yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan mengecek korsleting kabel tersebut kemudian menggantinya.

Check Also

Pengertian dan Kelebihan Bahasa Pemrograman Go

Mempelajari bahasa pemrograman memang tidak ada habisnya. Dunia teknologi yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman …