Pengertian Function Generator, Fungsi dan Jenis-jenis Function Generator

function generator

Pengertian Function Generator, Fungsi dan Jenis Function Generator – Function Generator adalah alat uji elektronika yang dapat membangkitkan berbagai bentuk gelombang. Bentuk gelombang yang dapat dihasilkan oleh function generator diantaranya seperti bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square wave), gelombang gigi gergaji (saw tooth wave), gelombang segitiga (triangle wave) dan gelombang pulsa (pulse). Fungsi ini sedikit berbeda dengan RF signal generator ataupun audio signal generator yang pada umumnya hanya fokus pada pembangkitan bentuk gelombang sinus.

Function generator dapat menghasilkan frekuensi hingga 20MHz tergantung pada rancangan produsennya. Frekuensi yang dihasilkan tersebut dapat kita atur sesuai dengan kebutuhan kita. Selain pengaturan frekuensi, kita juga dapat mengatur bentuk gelombang, DC offset dan Duty Cycle (siklus kerja).

DC Offset digunakan untuk mengubah tegangan rata-rata pada sinyal relatif terhadap 0V atau ground. Sedangkan yang dimaksud dengan Duty Cycle atau siklus kerja adalah perbandingan waktu ketika sinyal mencapai kondisi ON dan ketika mencapai kondisi OFF dalam satu periode sinyal.

Dengan kata lain, Duty Cycle adalah perbandingan lamanya waktu kondisi ON dan kondisi OFF suatu sinyal pada setiap periode. Fungsi pengaturan Duty Cycle untuk mengubah rasio tengan tertinggi ke tegangan terhadap tegangan terendah pada sinyal gelombang persegi.

Bagian-bagian Function Generator

Berikut bagian-bagian yang terdapat pada function generator:

  • Saklar daya (Power Switch) – untuk menyalakan generator sinyal, sambungkan generator sinyal ke tegangan jala-jala, lalu tekan saklar daya ini.
  • Pengatur frekuensi – putar tombol untuk mengatur frekuensi keluaran dalam range frekuensi yang telah dipilih.
  • Indikator frekuensi – menunjukan nilai frekuensi sekarang.
  • Terminal Output TTL / CMOS – terminal yang menghasilkan keluaran yang kompatibel dengan TTL / CMOS.
  • Duty function – tarik dan putar tombol ini untuk mengatur duty cycle gelombang
  • Selektor TTL / CMOS – ketika tombol ini ditekan, terminal output TTL / CMOS akan mengeluarkan gelombang yang kompatibel dengan TTL. Sedangkan jika tombol ini ditarik, maka besarnya tegangan kompatibel output (yang akan keluar dari terminal output TTL / CMOS) dapat diatur antara 5-15Vpp, sesuai besarnya tegangan yang kompatibel dengan CMOS.
  • DC Offset – untuk memberikan offset (tegangan DC) pada sinyal +/- 10V. Tarik dan putar searah jarum jam untuk mendapatkan lebel tegangan DC positif, atau putar ke arah yang berlawanan untuk mendapatkan level tegangan DC negatif. Jika tombol ini tidak ditarik, keluaran dari generator sinyal adalah murni tegangan AC. Misalnya jika tanpa offset, sinyal yang dikeluarkan adalah sinyal dengan aplitude berkisar +2,5V dan -2,5V. Sedangkan jika tombol offset ini ditarik, tegangan yang dikeluarkan dapat diatur (dengan cara memutar tombol tersebut) sehingga sesuai tegangan yang diinginkan (misal berkisar +5V dan 0V)
  • Amplitude Output – putar searah jarum jam untuk mendapatkan tegangan output yang maksimal, dan kebalikannya untuk output – 20dB. Jika tombol ditarik, maka output akan diperlemah sebesar 20dB.
  • Selektor Fungsi – tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk memilih bentuk gelombang output yang diinginkan.
  • Terminal ouput utama – terminal yang mengeluarkan sinyal output utama.
  • Tampilan pencacah (conter display) – tampilan nilai frekuensi dalam format 6×0,3″
  • Selektor range frekuensi – tekan tombol yang relevan untuk memilih range frekuensi yang dibutuhkan.
  • Pelemahan 20dB – tekan tombol untuk mendapat output tegangan yang diperlemah sebesar 20dB.

Jenis-jenis Function Generator

Di pasaran, terdapat beberapa jenis Function Generator yang menawarkan kinerja dan harga yang bervariasi. Berikut jenis-jenis function generator.

Analogue Function Generator

Generator Fungsi Analog (Analogue Function Generator) adalah function generator yang paling pertama dikembangkan yaitu sekitar tahun 1950-an. Pada saat itu penggunaan teknologi digital masih sangat terbatas.

Meskipun masih menggunakan teknologi analog, fungction generator jenis ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu harga yang relatif lebih murah, cara penggunaan yang lebih mudah dan sederhana.

Digital Function Generator

Sesuai dengan namanya, function generator jenis ini memanfaatkan tekologi digital untuk menghasilkan bentuk gelombangnya. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membangkitkan bentuk gelombang, namun teknik yang paling umum digunakan adalah teknik Direct Digital Synthesis atau Sintesis Digital Langsung.

Digital Function Generator mampu menghasilkan bentuk gelombang dengan tingkat akurasi dan stabilitas yang tinggi karena rangkaian sistem pewaktunya (clock) dikendalikan oleh kristal (Crystal).

Digital Function Generator juga mampu menghasilkan spektral yang murni (high spectral purity) dan Noise Fase yang rendah (low phase noise). Dengan beberapa kelebihan digital function generator yang ditawarkan ini, harga function generator ini jauh lebih mahal dan pengoperasian lebih rumit jika dibandingkan dengan Analog Function Generator.

Sweep Function Generator

Function generator jenis ini memiliki kemampuan sweep pada frekuensinya. Pada umumnya, Sweep Function Generator ini menggunakan teknologi digital, namun ada juga yang menggunakan versi analog. kemampuan Sween pada Function generator pada jenis ini dapat mencapai 100:1 atau bahkan lebih tergantung pada tipe generatornya.

Baca juga : Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi penentu Kinerjanya

Cara Menggunaakn Function Generator

Berikut cara untuk menggunakan generator fungsi :

  • Nyalakan power supply 
  • Hubungkan konektor BNC ke konektor sesuai dengan yang di inginkan. Misal ingin menghasilkan sinyal TTL output makan konektor di hubungkan pada konektor TTL output dan jika untuk sinyal sinusoida dan segitiga hubungkan pada output 50 Ohm 
  • Untuk menghasilkan frekuensi gelombang kotak pengaturan yang di atur adalah selector TTL CMos untuk mengatur amlitudonya atau besar tegangan yang diinginkan. dan untuk mengatur dutycycle maka putarlah selector dutycycle. Sebelum mengaturnya tarik stang selector. 
  • Untuk menghasilkan frekuensi gelombang sinusoida dan gelombang segitiga maka pengaturan amplitudonya pada selektor amplitudo dan konektor BNC pada output 50 0hm. 
  • Untuk meningkatkan besar tegangan atau amplitudonya maka tari stang selector dan aturlah tegangan maksimal 15V. 
  • Untuk menghasilkan frekuensi yang diinginkan maka pilih tombol frekuensi yang diinginkan dan selector pengali yang sesuai. Misal diinginkan 2K Hz pada pilihlah tombol 1Kz dan atur selektor pengali pada 2.0

Check Also

Pengertian dan Kelebihan Bahasa Pemrograman Go

Mempelajari bahasa pemrograman memang tidak ada habisnya. Dunia teknologi yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman …