Bagian-bagian Osiloskop (Kontrol dan Indikator Osiloskop) Serta Cara Penggunaannya

Bagian-bagian Osiloskop Serta Cara Penggunaannya – Osiloskop merupakan salah satu alat ukur yang sangat bermanfaat dalam menguji dan mengukur suatu rangkaian Elektronika. Dengan Osiloskop, kita dapat melihat bentuk-bentuk gelombang pada rangkaian Elektronika baik yang berbentuk gelombang Sinus maupun bentuk-bentuk gelombang lainnya.

Pada artikel sebelumnya telah membahas tentang pengertian Osiloskop dan spesifikasi penentu kinerjanya, maka pada artikel ini kita akan membahas tentang bagian-bagian penting dalam sebuah Osiloskop yang diantaranya seperti tombol-tombol dan Sakelar Kontrol serta Indikator-indikator yang terdapat pada Osiloskop.

Tombol/Sakelar Kontrol dan Indikator yang terdapat pada sebuah Osiloskop pada dasarnya hampir sama antara satu model dengan model lainnya. Namun karena fitur-fitur Osiloskopya dan produsennya yang berbeda-beda, maka jumlah dan tata letak kontrol dan indikator tersebut juga beragam sesuai dengan fitur dan model yang diterapkan oleh produsen.

Dibawah ini adalah bentuk salah satu model Osiloskop yang tersedia di pasaran.

Bagian-bagian Osiloskop (Kontrol dan Indikator Osiloskop) Serta Cara Penggunaannya

Tombol/Sakelar dan Indikator Osiloskop

Tombol/Sakelar Kontrol dan Indikator Osiloskop berdasarkan gambar diatas adalah seperti berikut ini :

  • Tombol Power ON/OFF – berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan Osiloskop
  • Lampu Indikator – berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop dalam keadaan ON (lampu Hidup) atau OFF (Lampu Mati)
  • ROTATION – Rotation pada Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi tampilan garis pada layar agar tetap berada pada posisi horizontal. Untuk mengatur rotation ini, biasanya harus menggunakan obeng untuk memutarnya.
  • INTENSITY – Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
  • FOCUS – Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk gelombang sehingga tidak kabur
  • CAL  – CAL digunakan untuk Kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P) atau Tegangan puncak ke puncak.
  • POSITION – Posistion digunakan untuk mengatur posisi Vertikal (masing-masing Saluran/Channel memiliki pengatur POSITION).
  • INV (INVERT) – Saat tombol INV ditekan, sinyal Input yang bersangkutan akan dibalikan.
  • Sakelar VOLT/DIV – Sakelar yang digunakan untuk memilih besarnya tegangan per sentimeter (Volt/Div) pada layar Osiloskop. Umumnya, Osiloskop memiliki dua saluran (dual channel) dengan dua Sakelar VOLT/DIV. Biasanya tersedia pilihan 0,01V/Div hingga 20V/Div.
  • VARIABLE – Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) arah vertikal pada saluran atau Channel yang bersangkutan. Putaran Maksimum Variable adalah CAL yang berfungsi untuk melakukan kalibrasi Tegangan 1 Volt tepat pada 1cm di Layar Osiloskop.
  • AC – DC – Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sinyal input yang mengandung DC akan ditahan/diblokir oleh sebuah Kapasitor. Sedangkan pada pilihan posisi DC maka Input Terminal akan terhubung langsung dengan Penguat yang ada di dalam Osiloskop dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar Osiloskop.
  • GND – Jika tombol GND diaktifkan, maka Terminal INPUT akan terbuka, Input yang bersumber dari penguatan Internal Osiloskop akan ditanahkan (Grounded).
  • VERTICAL INPUT CH-1 – Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 1 (Channel 1)
  • VERTICAL INPUT CH-2 – Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 2 (Channel 2)
  • Sakelar MODE – Sakelar MODE pada umumnya terdiri dari 4 pilihan yaitu CH1, CH2, DUAL dan ADD. CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1 (Channel 1). CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2 (Channel 2). DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1 (CH1) dan Saluran 2 (CH2) secara bersamaan. ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran secara aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu gambar bentuk gelombang pada layar.
  • x10 MAG – Untuk pembesaran (Magnification) frekuensi hingga 10 kali lipat.
  • POSITION – Untuk penyetelan tampilan kiri-kanan pada layar.
  • XY – Pada fungsi XY ini digunakan, Input Saluran 1 akan menjadi Axis X dan Input Saluran 2 akan menjadi Axis Y.
  • Sakelar TIME/DIV – Sakelar TIME/DIV digunakan untuk memilih skala besaran waktu dari suatu periode atau per satu kotak cm pada layar Osiloskop.
  • Tombol CAL (TIME/DIV) – ini berfungsi untuk kalibrasi TIME/DIV
  • VARIABLE – Fungsi Variable pada bagian Horizontal adalah untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) TIME/DIV.
  • GND – GND merupakan Konektor yang dihubungkan ke Ground (Tanah).
  • Tombol CHOP dan ALT – CHOP adalah menggunakan potongan dari saluran 1 dan saluran 2. ALT atau Alternate adalah menggunakan saluran 1 dan saluran 2 secara bergantian.
  • HOLD OFF –  untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop.
  • LEVEL – LEVEL atau TRIGGER LEVEL digunakan untuk mengatur gambar yang diperoleh menjadi diam atau tidak bergerak.
  • Tombol NORM dan AUTO
  • Tombol LOCK
  • Sakelar COUPLING – Menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau bolak balik (AC).
  • Sakelar SOURCE – Penyesuai pemilihan sinyal.
  • TRIGGER ALT
  • SLOPE
  • EXT – Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.

Penampilan pada Layar (Display)

A. Layar Osiloskop
B. Trace, garis yang digambar oleh Osiloskop yang mewakili sinyal
C. Garis Grid Horizontal
D. Garis Grid Vertical
E. Garis Tengah Horizontal dan Vertikal

Cara Penggunaan Osiloskop

Berikut cara menggunakan osiloskop :

  1. Pertama Anda harus menyalakan alat Osiloskop terlebih dahulu. Untuk beberapa jenis Osiloskop membutuhkan waktu boot yang lama. Bahkan waktu boot itu bisa dikatakan sama dengan boot pada PC. Oleh karena itu tunggu sampai Osiloskop benar-benar aktif. Ketika sudah menyala, Anda akan melihat tampilan di layar dengan garis-garis di dalamnya.
  2. Tahap selanjutnya adalah sambungkan probe positif + menuju ke terminal kalibrasi. Untuk beberapa probe ada pilihan faktor perkalian seperti x10 atau x1. Pada pilihan ini pilih saja x1.
  3. Lalu perhatikan tampilan layar akan ada sebuah sinyal persegi. Atur sampai layar CRO memiliki tampilan tegangan dalam 2vpp berfrekuensi 1 kHz.
  4. Selanjutnya gantilah pada tombol trigger sesuai dengan Channel yang Anda gunakan. Jika menggunakan CH 1 maka ganti trigger ke CH 1.
  5. Coupling pindah ke AC dan sesuaikan dengan pilihan pada probe.
  6. Untuk Volt div (vertikal), ganti selector ke 1 Volt, Time div (Horizontal) ke 0,5 Volt.
  7. Terakhir atur pencahayaan sesuai dengan selera dan alat Osiloskop siap Anda gunakan.

Check Also

Pengertian dan Kelebihan Bahasa Pemrograman Go

Mempelajari bahasa pemrograman memang tidak ada habisnya. Dunia teknologi yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman …