Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah

Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah – Negara Republik Indonesia secara resmi memiliki filsafat atau dasar negara yang berupa Pancasila. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila telah disahkan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai dasar negara Indonesia.

Bahkan di Berita RI juga telah diundangkan. Undang Undang Dasar yang mencakup Pancasila sendiri memiliki dua bagian yakni Batang Tubuh (terdiri dari pasal pasal) dan Pembukaan.

Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara RI memiliki Pembukaan yang terdiri dari empat alinea seperti Fundamen atau Basis negara, ketentuan dari tujuan negara serta landasan negara tersebut dapat mencapai tujuan dengan melakukan fungsi fungsinya.

Lalu, bagaimana pembahasan pancasila secara ilmiah?

Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah

Pancasila pada hakikatnya memiliki pengertian yakni dasar negara Republik Indonesia dan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Secara ilmiah, Pancasila dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Bahkan Pembahasan mengenai Pancasila tersebut mengandung beberapa syarat tertentu didalamnya sesuai dengan buku dari I.R. Poedjowijatno.

Baca juga : 4 Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945 Alinea 1-4

Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah

Pembahasan Pancasila secara ilmiah tergolong sebagai filsafat atau ideologi. Untuk itu Pancasila dapat dibahas secara ilmiah sebagai sebuah kajian ilmiah. Berdasarkan buku dari I.R. Poedjowijatno terdapat rincian syarat syarat ilmiah yang terkandung dalam Pancasila seperti:

  • Bermetode
  • Sifatnya Universal
  • Berobjek
  • Bersistem

Hal hal di atas merupakan syarat syarat ilmiah dari Pancasila yang sesuai dengan buku dari I.R. Poedjowijatno. Adapun penjelasan masing masing pembahasan Pancasila secara ilmiah yaitu sebagai berikut:

Berobjek

Pembahasan Pancasila secara ilmiah yang pertama ialah berobjek. Dengan kata lain sebuah pengetahuan memiliki syarat ilmiah yaitu harus berobjek bagi semua ilmu pengetahuan. Untuk itu ilmu pengetahuan memiliki filsafat didalanya yang dapat dikategorikan menjadi dua jenis yakni objek material dan objek formal.

Pengertian objek formal Pancasila adalah pembahasan Pancasila dalam sudut pandang tertentu ataupun apa saja sudut pandang Pancasila yang dibahas secara ilmiah.

Pancasila pada dasarnya dapat dipandang dari beberapa macam sudut seperti dari sudut pandang “Ekonomi” yang menjadi pembahasan bidang Ekonomi Pancasila, dari sudur pandang “Kenegaraan dan Hukum” yang menjadi pembahasan bidang Pancasila Yuridis Kenegaraan, dari sudut pandang “Moral” yang menjadi pembahasan bidang Moral Pancasila, dan lain lain.

Selanjutnya terdapat pembahasan Pancasila secara ilmiah dalam objek Material. Pengertian objek material Pancasila adalah sebuah pembahasan yang merujuk pada sasaran objek dan kajian dari Pancasila itu sendiri, baik sifatnya non empiris ataupun empiris.

Pancasila dapat diartikan sebagai hasil kebudayaan dari negara Indonesia dan sebagai latarbelakang nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut. Maka dari itu pembahasan Pancasila dalam objek material mengandung seluruh aspek dalam bermasyarakat, bernegara, berbudaya, dan berbangsa.

Selain itu objek material Pancasila yang dibahas secara ilmiah juga dapat berupa hasil kebudayaan Indonesia yang berbentuk bukti sejarah, lembaran sejarah, adat istiadat negara Indonesia, dan benda sejarah.

Pembahasan Pancasila secara ilmiah yang berbentuk objek nonempiris dapat berupa nilai moral, nilai religius, dan nilai budaya yang berdasar pada sifat, pola budaya, kepribadian ataupun karakter dalam berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Baca juga : Isi dan Sejarah Perumusan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter

Bermetode

Pembahasan Pancasila secara ilmiah selanjutnya ialah bermetode. Maka dari itu metode harus dimiliki oleh setiap pengetahuan ilmiah karena digunakan sebagai sistem pendekatan atau seperangkat cara dalam pembahasan Pancasila untuk memperoleh sifat objektif dalam sebuah kebenaran. Pembahasan Pancasila yang memiliki metode tersebut sangat berdasar pada spesifikasi material dan objek formal Pancasila.

Pada dasarnya Pancasila dapat dibahas secara ilmiah menggunakan metode berupa metode “Analitico Syntetic” ialah sebuah metode yang memadukan sistesis dengan analisis. Maka dari itu Pancasila memiliki objek yang berhubungan dengan objek sejarah dan hasil hasil budaya.

Selain itu pembahasan Pancasila secara ilmiah juga menggunakan metode “Hermeneutika” ialah sebuah metode yang digunakan untuk mencari makna dari suatu objek. Kemudian untuk menarik kesimpulan pada metode “Interpretasi, penafsiran dan pemahaman” serta metode “Analitika Bahasa” biasanya berdasar pada hukum hukum logika yang ada.

Bersistem

Pembahasan Pancasila secara ilmiah selanjutnya ialah bersistem. Maka dari itu Pancasila memiliki pengetahuan ilmiah yang harus utuh dan bulat. Pengetahuan ilmiah tersebut memiliki bagian yang termasuk dalam satu kesatuan sehingga bagian satu dengan bagian lainnya saling berkaitan.

Dengan kata lain Pancasila dapat dibahas secara ilmiah dengan arti satu keutuhan dan kesatuan, bahkan dalam diri Pancasila sendiri mengandung makna yang sama yakni satu keutuhan dan kesatuan yang “Majemuk Tunggal”. Majemuk tunggal dapat diartikan sebagai kelima sila Pancasila yang mengandung makna satu kebulatan dan kesatuan.

Sifatnya Universal

Pembahasan Pancasila secara ilmiah selanjutnya ialah bersifat universal. Sebuah pengetahuan ilmiah harus mengandung kebenaran yang sifatnya universal sehingga tidak ada keterbatasan waktu, keadaan, kondisi, jumlah, situasi, dan ruang tertentu dalam kebenarannya.

Kajian Pancasila yang berhubungan dengan pengetahuan ilmiah ini pada hakikatnya bersifat universal dalam ontologis nilai nilai dalam Pancasila itu sendiri. Dengan kata lain Pancasila memiliki sifat Universal dalam makna, perkataan inti sari, atau esensi dari sila sila Pancasila yang terdalam.

Sekian penjelasan mengenai pembahasan Pancasila secara ilmiah terlengkap. Pancasila dapat dibahas secara ilmiah dengan beberapa syarat seperti berobjek, bersistem, bermetode dan bersifat universal.

Check Also

Pengertian dan Kelebihan Bahasa Pemrograman Go

Mempelajari bahasa pemrograman memang tidak ada habisnya. Dunia teknologi yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman …