Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Contoh Teks Anekdot – Bahasa indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki cakupan pembahasan begitu luas. Tak heran jika banyak ssiwa kewalahan untuk menghafal setiap penjelasan guru. Salah satunya adalah teks anekdot yang notabenya mulai diajarkan pada kita semenjak di bangku SMP.
Pernahkah kalian membaca cerita lucu yang bersifat menyindir pihak tertentu?
Inilah ciri utama teks anekdot. Meski demikian, kritik dan sindiran tak serta merta diungkapkan secara mentah-mentah. Penulis lebih memilih untuk menuangkannya menjadi bentuk cerita yang menghibur. Tujuannya tak lain agar tak ada pihak yang tersinggung karena cerita menggunakan gaya bahasa lucu.
Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks Bahasa Indonesia yang kemungkinan dapat didasarkan pada pengalaman seseorang. Lantas apa sebenarnya teks anekdot itu? Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang pengertian, ciri ciri, struktur, tujuan, dan kaidah kebahasaan teks anekdot. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contoh Teks Anekdot
Dalam konteks pendidikan kita bisa menjumpai pembahasan teks anekdot saat berada di bangku SMP. Ketika menginjak jenjang lebih tinggi tingkat pembahasannya pun ikut meningkat sehingga kerap kali menyulitkan siswa. Padahal seluruh penjelasan terkait pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, dan contohnya pun tercantum dalam buku pedoman bahasa.
Baca juga : Macam Macam Kalimat Interjeksi (Kata Seru) Bahasa Indonesia Beserta Pengertian dan Contohnya
Sayangnya, beberapa siswa terkesan acuh dan menganggap teks anekdot begitu sederhana. Secara garis besar kalian memang bisa mengartikanya sebagai cerita lucu saja. Padahal jika menggali materinya lebih dalam maka kita akan menemukan unsur-unsur yang lebih kompeks.
Jika anda baru saja mempelajari teks anekdot maka anda harus memahami secara rinci apa itu teks anekdot, dan berikut adalah pengertian, ciri – ciri, struktur tujuan, dan kaidah dari teks anekdot itu sendiri.
Pengertian Teks Anekdot
Apa itu anekdot?
Inilah yang sering kali ditanyakan oleh siswa ketika baru pertama kali mendegarnya. Teks anekdot merupakan sebuah cerita bersifat lucu tapi memiliki pesan moral di dalamnya. Tujuan utama cerita anekdot tak lain adalah untuk menghibur pembacanya. Tapi, beberapa orang sering mengartikanya juga sebagai teks cerita sindiran karena sifatnya mengkritik tanpa menyinggung.
Umumnya contoh teks anekdot ditulis secara singkat, pendek, dan lucu berdasarkan pengalaman hidup seseorang. Tema tulisan pun tak memiliki batasan bisa tentang pendidikan, politik, hukum, sindiran, maupun kritikan kepada pihak tertentu.
Meski dikemas sedemikian lucu tapi tak serta merta membuat kaidah kebahasaan teks anekdot hilang begitu saja. Ada kalanya penulis akan menyertakan pesan moral berupa sindiran maupun kritikan menggunakan gaya penyampaian yang lucu. Tentu saja hal tersebut mengacu kembali pada tujuan teks anekdot. Apakah untuk menyindir atau sebagai hiburan semata.
Tujuan Teks Anekdot
Selain pengertian teks anekdot, ciri ciri teks anekdot dan struktur teks anekdot tersebut. Kemudian saya akan membahas tentang tujuan dari teks anekdot tersebut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa teks anekdot juga memiliki tujuan yang di tujukan untuk pembaca dalam setiap kisah cerita yang ditulis.
Tujuan merupakan latar belakang bagi pengarang atau penulis untuk menulis sebuah teks anekdot. Berikut di bawah ini merupakan beberapa tujuan dari penulisan teks anekdot yaitu:
- Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
- Sebagai sarana penghibur.
- Sebagai sarana pengkritik dan sindiran.
Struktur Teks Anekdot
Seorang penulis harus memperhatikan beberapa unsur sebelum mulai membuat teks anekdot yang baik. Salah satunya adalah struktur yang notabenya bertanggung jawab terhadap susunan cerita yang akan ditulis.
Jadi, cara membuat contoh teks anekdot tidaklah hanya sekedar menceritakan kejadian lucu saja. Tapi susunan kejadian pun harus dibuat sedemikian runtut agar pembaca tak kebingungan. Urutan berdasarkan buku adalah abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan Re-orientasi.
Baca juga : Pengertian Paragraf Persuasi, Jenis, Ciri-Ciri, Dan Contoh Paragraf Persuasi
Masalahnya, apakah kalian sudah tau apa saja yang harus ditulis pada masing-masing struktur? Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tiap bagian tersebut. Kalian bisa simak penjelasan di bawah:
- Abstraksi: bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, pada bagian ini berisikan gambaran awal tentang isi dari teks anekdot.
- Orientasi: pada bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam teks.
- Event: berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam teks.
- Krisis: bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks anekdot.
- Reaksi: bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis.
- Koda: pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh dalam teks.
- Re-orientasi: bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu sendiri.
Ciri Ciri Teks Anekdot
Setiap teks dalam bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri otentik yang berbeda. Melalui ciri ciri inilah kita bisa menganalisis apakah sebuah cerita termasuk contoh teks anekdot atau tidak. Kalian juga tak akan menjumpai pembahasanya di buku pedoman bahasa maupun LKS. Oleh karenany, siswa harus mampu menyimpulkan sendiri berdasar struktur yang telah saya terangkan di atas.
Sebenarnya kita bisa mengenali cerita anekdot bahkan secara kasat mata. Penggunaan bahasa serta alur cerita yang lucu menjadi karakteristik utamanya. Namun tak semua siswa tau seperti apa ciri-ciri teks anekdot tersebut. Oleh karenanya simaklah beberapa karakteristik di bawah:
- Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
- Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
- Bersifat menyindir
- Bisa jadi mengenai orang penting
- Memiliki tujuan tertentu
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Kaidah kebahasaan merupakan unsur yang saling berkaitan dengan struktur teks. Kaidah bertanggung jawab terhadap pemilihan kata, gaya bahasa, penentuan alur, dan lain sebagainya. Lewat kaidah inilah alur cerita bisa benar-benar hidup dan menghibur pembacanya.
Sayangnya, kaidah kebahasaan teks anekdot tak begitu banyak dibahas di buku pedoman bahasa indonesia. Oleh karenanya siswa perlu menggali sendiri unsur tersebut dari sumber lain. Beruntung, internet menyediakan segala informasi tersebut secara lengkap. Jika kalian sedang mendapat tugas untuk merangkum atau membuat contoh teks anekdot maka simaklah terlebih dulu kaidah berikut:
- Menggunakan kata keterangan waktu lampau
- Menggunakan kata penghubung
- Terdapat penggunaan kata kerja
- Urutan peristiwa berdasarkan waktu
- Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
Contoh Teks Anekdot Singkat
Memahami seluruh unsur materi teks anekdot bahasa Indonesia di atas memang sangatlah penting. Karena informasi tersebut akan menjadi bekal utama pada saat kita menghadapi ujian nantinya. Namun, beberapa siswa ternyata masih mengeluh kesulitan dan kurang memiliki gambaran seperti apa cerita anekdot itu sendiri.
Di lain sisi, kita pun tak bisa menyalahkan siswa karena guru pun terkadang kurang memberikan contoh yang sesuai pada saat mengajar. Untuk membantu kalian mempelajari lebih dalam maka saya telah mempersiapkan variasi contoh teks anekdot singkat. Simaklah cerita sindiran lucu di bawah:
Pada suatu hari terjadi demo besar-besaran di depan gedung KPK. Demo tersebut diikuti oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, buruh, sampai pekerja kantoran. Mereka menuntut keadilan untuk 46 pegutas KPK yang tak lulus tes TWK beberapa bulan lalu. Terjadilah percakapan antara demonstran.
Baca juga : 23 Contoh Kata Serapan dan Penggunaan Dalam Kalimat
Andika: Itu yang bawa baliho bertuliskan tegakkan keadilan jangan demo di sini.
Pendemo: Keadilan harus ditegakkan!
Andika: Kalian salah kalau cari keadilan disini. Sono cari di tempat pembuangan sampah!
Pendemo: Lah, kok gitu? kamu mau ngerjain kita ya?
Andika: Bukan, karena keadilan sekarang sudah jadi sampah!
Seluruh pendemo pun akhirnya tertawa bersama andika.
Contoh teks anekdot singkat tersebut saya ambil berdasarkan video salah satu artis yang terkenal gemar memberikan sindiran kepada pemangku kekuasaan. Bahwasanya keadilan sekarang sudah sangat sulit untuk didapatkan.
Sekian penjelasan mengenai pengertian teks anekdot, ciri ciri teks anekdot, struktur teks anekdot, tujuan teks anekdot dan kaidah kebahasaan teks anekdot. Teks anekdot merupakan sebuah teks yang bersifat menghibur sekaligus mengkritik.