Cara Menyunting Beserta Pengertian dan Contoh Suntingan – Apakah anda tahu apa pengertian menyunting itu? Bagaimana contoh suntingan itu? Contoh menyunting sering kita temui dalam aktivitas berita atau hal hal lain yang berhubungan dengan kalimat. Pengertian penyuntingan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah perbuatan, proses atau cara sunting menyunting.
Adapula yang mengartikan menyunting sebagai penyiapan naskah berdasarkan segi sistematika penyajian bahasa (baik berhubungan dengan struktur, diksi maupun ejaan kalimat) dan isi yang nantinya siap terbit atau siap cetak. Penyuntingan ini juga sering dikaitkan dengan pengarahan dan perencanaan penerbitan, baik majalah ataupun surat kabar.
Pengertian menyunting secara singkat ialah merakit atau menyusun menggunakan proses memasang kembali dan memotong motong, baik pita rekaman maupun film. Seseorang yang ingin menjadi penyunting harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Syarat yang harus dipenuhi ini dapat berupa penguasaan tata bahasa Indonesia, kemampuan menulis, penguasaan salah satu bidang keilmuan, kepekaan bahasa, penguasaan ejaan Bahasa Indonesia, pengetahuan yang luas, keluwesan, kesabaran dan ketelitian.
Dalam sebuah penelitian terdapat pandit (scholars) dan ilmuan (scientist) yang memiliki kewajiban serta tugas berupa memberikan laporan hasil kegiatan kepada pendukungnya seperti masyarakat lingkungan. Apakah anda tahu bagaimana cara menyunting itu? Bagaimana bentuk contoh suntingan?
Seperti yang telah kita ketahui bahwa penulisan laporan harus dilakukan dengan jelas, singkat, tepat dan lugas untuk nantinya akan diterbitkan. Namun sebelumnya harus melalui proses penyuntingan terlebih dahulu. Proses ini bertujuan untuk mempersiapkan laporan yang akan di terbitkan. Kemudian naskah tertulis yang diolah akan menjadi bahan cetakan yang akan disampaikan kepada masyarakat luas agar dibaca.
Baca juga : Contoh Teks Berita Singkat Lengkap Dengan Penjelasannya
Kemudian dilanjutkan oleh penerbit yang tugas pokoknya berupa menerbitkan naskah penulis atau pengarang untuk dijadikan buku. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang cara menyunting beserta pengertian menyunting dan contoh suntingan. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Cara Menyunting Beserta Pengertian dan Contoh Suntingan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pengertian menyunting adalah sebuah kegiatan atau aktivitas dalam merapikan dan mengubah susunan serta tata letak bahasa yang digunakan dalam naskah, dimana esensi maknanya tidak perlu dirubah.
Selain itu adapula pengertian penyuntingan secara sederhana ialah sebuah kegiatan secara menyeluruh melakukan pembenahan sebuah naskah, baik dari sisi materi/konten, penyajian, tata bahasa dan kelayakan.
Kegiatan menyunting dilakukan oleh seseorang yang dinamakan dengan penyunting. Kegiatan penyuntingan naskah memiliki obyek penyuntingan yang memiliki beberapa ranah seperti penggunaan bahasa tulis, isi maupun organisasi, baik numerisasi, susunan, letak penulisan dan lain lain.
Sebelum melakukan cara menyunting tersebut pada umumnya terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal ini dapat anda lihat dalam contoh suntingan yang akan saya bagikan nanti. Di bawah ini terdapat beberapa unsur menyunting yaitu sebagai berikut:
Ejaan
Unsur penyuntingan yang pertama yaitu ejaan. Pengertian ejaan ialah hal yang terdapat dalam tulisan atau wacana secara fisik. Penulisan naskah yang diketik tentunya sering kali mengalami kesalahan. Contohnya kata “menyegah” yang mestinya ditulis dengan kata “mencegah”. Ejaan yang diubah ini adalah tugas penyunting sehingga penggunaan ejaan tersebut dapat lebih tepat.
Tanda Baca
Unsur penyuntingan selanjutnya ialah tanda baca. Dalam sebuah teks pastinya terdapat tanda baca yang digunakan dan seringkali terjadi kesalahan dalam penulisannya. Untuk itu tanda baca yang digunakan harus tepat, mulai dari segi fungsi dan peran tanda baca dalam teks itu sendiri. Misalnya saja dalam teks terdapat penulisan nama gelar seperti “Suyatna. S.Pd.”.
Dalam penulisan tersebut terdapat tanda baca yang digunakan, namun didalamnya terjadi kesalahan penulisan titik. Seharusnya tanda baca yang digunakan ialah tanda koma (,) setelah nama orang. Hal ini merupakan salah satu cara menyunting yang perlu diperhatikan. Tanda baca yang digunakan ini memiliki kesalahan penulisan karena seharusnya ditulis menjadi Suyatna, S.Pd.
Baca juga : Pengertian Teks Berita, Struktur, Contoh dan Ciri-Ciri Teks Berita
Diksi
Selain pengertian menyunting di atas, adapula unsur menyunting berupa diksi. Pengertian diksi ialah pemilihan kata yang sesuai dengan tujuan dan maksud isi teks sebagaimana mestinya. Ketidaktepatan diksi yang dipilih ini dapat dijadikan sebagai obyek penyuntingan. Jika dalam teks terdapat diksi yang tidak tepat, maka dapat disunting agar menjadi lebih tepat.
Kalimat
Unsur penyuntingan selanjutnya ialah kalimat. Keefektifan kalimat tersebut memang diperlukan untuk membuat pola pembentukan kalimat dapat disusun sebagaimana mestinya
Sistematika Penulisan
Unsur menyunting selanjutnya ialah sistematika penulisan. Hal ini tentunya berhubungan dengan cara menyunting dengan baik dan benar. Kita tahu bahwa sistematika penulisan berhubungan dengan berbagai hal teknis seperti penulisan paragraf dan lain lain.
Keabsahan Konsep
Unsur penyuntingan selanjutnya ialah keabsahan konsep. Konsep atau teori ilmiah tentunya selalu dicantumkan dalam sebuah teks. Untuk itu pengujian konsep ini memerlukan penyuntingan terlebih dahulu sebelum dicantumkan agar dapat diketahui kebenarannya ataupun tidak.
Contoh Suntingan
Setelah menjelaskan tentang pengertian menyunting dan cara menyunting di atas. Selanjutnya saya akan membagikan contoh menyunting. Adapun contoh penyuntingannya yaitu sebagai berikut:
Pendidikan Karakter Dalam Pendidikan
(1) Dalam pendid[i]kan terdapat ruang lingkup pendidikan karakter yang mencakup beberapa hal seperti aktivitas sehari hari, kegiatan estrakulikuler dan pembelajaran di sekolah. (2) Dalam hal ini peran[a]n guru di sekol[a]h dan orang tua di rumah tentunya enggak [tidak] dapat dilepaskan. (3) Peranan orang tua di rumah adalah hal utama yang memulai semua itu. Bagaimana karakter seseorang akan dapat dibentuk [terbentuk] melalui berbagai kegiatan di rumah yang dilakukannya. (4) Orang tua dirumah dapat melakuk[a]n hal sederhana seperti memberikan tauladan terkait pendidikan karakter yang baik dan benar. (5) Conto[h]nya anak diajakin [diajak] beribadah dengan rajin sehingga berhubungan dengan bidang religius, menerapkan sikap disiplin kepada anak dan sebagainya. (6) Kemudian guru akan mengambil alih p[e]ranannya dalam usaha pendidikan karakter untuk anak di sekolah.
Berdasarkan contoh suntingan di atas, kita dapat menerapkan cara menyunting dengan membaca keseluruhan teks terlebih dahulu. Selanjutnya kesalahan yang ditemukan berdasarkan aspek unsur unsur menyunting di atas diberikan tanda. Lalu obyek penyuntingan dalam teks ini dibenahi sebagaimana mestinya. Setelah itu teks kembali di baca untuk memastikan apakah masih ada kesalahan lain ataupun tidak. Untuk itu hasil penyuntingan dalam contoh suntingan di atas dapat menjadi seperti di bawah ini:
Pendidikan Karakter Dalam Pendidikan
(1) Dalam pendidikan terdapat ruang lingkup pendidikan karakter yang mencakup beberapa hal seperti aktivitas sehari hari, kegiatan estrakulikuler dan pembelajaran di sekolah. (2) Dalam hal ini peranan guru di sekolah dan orang tua di rumah tentunya tidak dapat dilepaskan. (3) Peranan orang tua di rumah adalah hal utama yang memulai semua itu. Bagaimana karakter seseorang akan dapat terbentuk melalui berbagai kegiatan di rumah yang dilakukannya. (4) Orang tua dirumah dapat melakukan hal sederhana seperti memberikan tauladan terkait pendidikan karakter yang baik dan benar. (5) Contohnya anak diajak beribadah dengan rajin sehingga berhubungan dengan bidang religius, menerapkan sikap disiplin kepada anak dan sebagainya. (6) Kemudian guru akan mengambil alih peranannya dalam usaha pendidikan karakter untuk anak di sekolah.
Demikianlah penjelasan mengenai cara menyunting beserta pengertian menyunting dan contoh suntingan. Pengertian penyuntingan tersebut ialah kegiatan atau aktivitas dalam merapikan dan mengubah susunan serta tata letak bahasa yang digunakan dalam naskah, dimana esensi maknanya tidak perlu dirubah.